Masih ingat gak ama film yang satu ini ???
Heheheehe....pasti yg lahir sebelum tahun 2000'an udah pada nonton film ini...yupz..film ini dulu sering diputar di beberapa stasiun TV nasional. Ini bener2 film yang ajib deh...apa lagi pemerannya si ratu Horror Indonesia...yupz...siapa lagi kalau bukan Jeng Suzzanna.
Film ini sebenarnya bertema Romantis yang diselingi dengan adegan-adegan horror yang lucu. Disamping itu, film ini juga dikenal karena alur ceritanya yang unik, kenapa unik ? Ini dikarenakan sang hantu dihadirkan bukan sebagai pemeran antagonis pada umumnya kala itu, namun lebih kepada peran protagonis.
Bagi yang ingin ber-nostalgia dengan film ini, saya akan sertakan Link Download-nya pada akhir tulisan ini, namun bagi yang belum pernah sama sekali menontonya, berikut akan saya berikan sinopsis dari film ini.
Sinopsis
Di awal film, di tengah sebuah hutan, arwah seorang wanita yang gentayangan berwujud sundel bolong dibangkitkan dari kuburannya oleh Ki Rengga, seorang dukun Jawa sakti untuk dijadikan anak angkatnya. Dukun Jawa itu berkata: "Suketi, manuta nduk, kowé arep takdadikké anak angkatku." ("Suketi, menurutlah nak, engkau akan kujadikan anak angkatku"). Dia kemudian menancapkan paku keramat ke kepala Suketi (Suzanna), arwah penasaran tersebut, merapal mantera kuna berbahasa Jawa dan sundel bolong itu pun menjadi manusia kembali. Suatu hari dua orang pemuda dari Jakarta sedang berburu kelinci di hutan tersebut. Bardo Ardiyanto (Fendi Pradana),
sang pemburu tersebut, bersama temannya Hari, nyaris membunuh
buruannya, namun dihalangi oleh seorang wanita cantik, dia pun penasaran
akan wanita tersebut dan akhirnya bertemu dengan Suketi. Bardo dan
Suketi langsung saling jatuh cinta dan Bardo berniat melamar Suketi.
Awalnya lamarannya ditolak oleh Ki Rengga, ayah angkat Suketi, namun
akhirnya disetujui setelah permohonan Bardo yang tulus dan dorongan
Suketi ke orang tua angkatnya. Bardo mengikuti syarat Ki Rengga, bahwa
pernikahan harus diadakan pada "Malam satu Suro" (Tanggal 1 Sura, tahun baru dalam penanggalan Jawa) di tengah Alas Roban ("Hutan Roban") tanpa dihadiri siapa pun kecuali sang dukun Jawa dan pasangan pengantin tersebut dalam sebuah adegan ritual mistik Jawa kuna yang diiringi tari-tarian peri.
Beberapa tahun kemudian Suketi dan Bardo hidup berkeluarga dengan
bahagia di Jakarta dengan kedua anak mereka, Rio dan Preti. Keluarga
mereka juga menjadi kaya raya karena konon bila menikahi Sundel bolong
maka seseorang akan menjadi kaya raya. Suatu hari Joni, seorang
pengusaha licik menawarkan perjanjian bisnis di kantor Bardo, namun
ditolak karena taktiknya yang kotor. Joni menyimpan dendam dan berniat
menjatuhkan Bardo. Joni datang ke Mak Talo, seorang dukun lain, dan
mengetahui bahwa istri bardo dulunya adalah Sundel Bolong. Mak Talo dan
Joni mendatangi rumah Bardo dan mencabut paku yang menancap di kepala
Suketi, sehingga Suketi berubah menjadi Sundel Bolong kembali. Malamnya
Bardo yang kebingungan menemui mertuanya di Alas Roban dan mengetahui latar belakang Suketi yang sesungguhnya. Suketi dulunya adalah seorang wanita muda yang mati bunuh diri setelah diperkosa dan hamil, arwahnya tidak beristirahat dengan tenang dan menjelma menjadi hantu Sundel Bolong yang penuh dendam. Setelah membalas dendam, dia kemudian dibangkitkan kembali oleh Ki Rengga untuk menjadi anak angkatnya.
Suketi yang sekarang kembali menjadi Sundel Bolong sangat sedih
karena kehidupannya yang telah bahagia bersama keluarganya dirusak.
Situasi bertambah tegang ketika Preti kemudian diculik oleh kawanan
penjahat Joni yang berkomplot dengan dukun Mak Talo. Komplotan Joni
meminta uang tebusan,
namun dalam prosesnya, Preti terbunuh secara tidak sengaja oleh salah
satu penjahat. Suketi menjadi marah besar dan mengamuk setelah tahu
bahwa anaknya terbunuh. Sundel Bolong Suketi mulai melangsungkan balas
dendamnya kepada komplotan penjahat tersebut dengan cara-cara yang kejam
namun unik.
Suketi yang sedih berniat untuk kembali ke keluarganya, dia bermain piano dengan menyanyikan lagu "Selamat Malam" Vina Panduwinata,
sehingga Rio dan ayahnya terbangun. Mereka dengan sedih berpisah dengan
Suketi dan menyatakan bahwa alam mereka berbeda. Suketi kemudian
berkata "Arwahku akan gentayangan sebelum dendamku terbalas"
sebelum pergi. Suketi yang dirundung duka dan dendam kemudian menggali
kuburan anak perempuannya, memasukkan jasad Preti ke sebuah peti mati
bersama boneka kesayangan Preti, kemudian berjalan perlahan dengan
menyeret peti mati tersebut dalam sebuah adegan yang diinspirasi film koboi Itali Django.
Sundel Bolong Suketi kemudian mulai mengganggu masyarakat di sekitar
kuburan tersebut dalam adegan-adegan yang seram namun lucu, yang pertama
adalah seorang tukang bakpau Tionghoa-Indonesia yang sedang pulang dari berjualan. Korban keduanya adalah penyanyi dangdut Bokir yang berdandan ala John Lennon dan pengawal pribadinya Dorman Borisman yang dipancing untuk menyanyikan lagu "Tembok Derita" di kuburan. Setelah Bokir dan Dorman lari ketakutan, mereka kemudian meminta bantuan ojek
dari seseorang yang tak lain adalah salah satu dari komplotan penjahat
Joni. Bokir dan Dorman pingsan karena diikuti Sundel Bolong Suketi yang
mengenal penjahat tersebut. Sundel Bolong Suketi kemudian membunuh satu
persatu penjahat yang telah menghancurkan keluarganya. Akhirnya Suketi
berhasil membalaskan dendamnya, bersamaan dengan sampainya Bardo, Rio,
Ki Rengga dan masyarakat sekitar tempat tersebut. Dalam adegan sedih,
Bardo dan Rio meyakinkan Suketi bahwa cintanya akan abadi walaupun
Suketi kembali ke alamnya. Suketi menitipkan pesan kepada Bardo supaya
menjaga Rio baik-baik, dan kepada Rio supaya kelak bisa menjadi orang
yang berguna, dan Suketi menghilang diiringi kepulan asap kembali ke alam baka.
Weeew....sepertinya itu bukan sinopsis lagi, melainkan rangkuman film Malam Satu Suro hhihihihihi...
Oke bagi yang udah ga sabar pengen downloan film tersebut silahkan mampir ke link berikut :
Selamat menonton dan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar